Seminggu lalu aku berusaha untuk bertemu kamu. Dengan membawa harapan, kamu ada disana. Ya, akhirnya aku datang ke suatu acara itu. Keluargamu ada, ayahmu, sudah pasti ada, karena dia termasuk pembicara di acara tersebut, abangmu menjadi pembawa acaranya. Kata ibumu dan abangmu yang paling tinggi itu, kau ada dirumah, sibuk dengan duniamu. Aku tau kesibukanmu, tapi apa kamu gak tau kalau aku rindu kamu? Apa kamu gak suka ketemu sama aku?
Rasanya beda aja gak ada kamu. Tapi yasudahlah, gapapa. Aku tau kamu begitu karena karirmu juga. Aku bisa mengerti. Meski mungkin aku sedikit kecewa karena kau tak memberikan aku kabar atau apapun. Ntah kau memang suka aku gelisah atau kau ingin tau bagaimana rasanya tanpa kamu? Apa begitu? Ntahlah, kamu begitu misterius untuk kutebak.
Aku mungkin harus lebih banyak mengerti banyak hal tanpa dirimu. Dan ternyata untuk benar-benar memahami sepenuhnya itu gak mudah, sekalipun aku sudah kenal kamu cuku lama. Ya sudah 3 tahun, tapi rasanya begini-begini saja, mungkin aku, mungkin kamu, mungkin kita, harus belajar untuk saling memahami satu sama lain, ya mungkin itu masalahnya.
Mungkin memang rada berlebihan, tapi kamu harus tau, aku selalu senang jika kamu ada. Dan aku berharap kamu gak akan lagi menghilang tanpa kabar lagi, karena aku sayang kamu. Rasa sayang yang gak mengharapkan materi atau apapun itu.
Semoga kamu tau, semoga kamu mengerti. Aku harap kehadiranku tidak menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan bagimu. Mungkin aku suka berlebihan, ntah karena terlalu senang atau apa, bukan untuk bermaksud apa-apa.
Mungkin hari itu aku seperti orang bodoh, celingak celinguk nengok kanan kiri berharap kamu akan datang, tapi nyatanya? Sampai acara itu selesai kamu gak ada. aku sedih, tapi aku mengerti karena kamu sibuk, mungkin kamu butuh waktu untuk refreshing diri sejenak dengan duniamu. Ya tak apa-apa, aku yang harus belajar banyak untuk memahamimu lebih dalam lagi. Setidaknya aku senang bisa mengenal keluargamu secara lebih dekat :)
No comments:
Post a Comment