Thursday, August 22, 2019

Move On

     Bulan ini. Aku ingat. Tepat setahun lalu, kamu punya pacar. Ya, enggak gimana-gimana juga sih. Toh, aku bukan siapa-siapa kamu juga. Mau marah? Enggak terima? Saya enggak bisa. Saya sadar saya enggak ada hak atau andil apa-apa disini. 
     Kamu pasti tau saya sakit hati banget. Tapi belakangan saya sadar, mungkin memang dia bukan buat saya. Mungkin Tuhan akhirnya menyadarkan saya buat bener-bener melupakan dia dan menghapus rasa yang dulu pernah saya rasakan, di hati ini. Meskipun ya tetap, saya akan tetap berteman dengan dia dan mendukung dia, atas nama teman, bukan apa-apa.
      Mungkin awalnya aku tak bisa menerima. Butuh waktu setahun untuk setidaknya melupakanmu perlahan-lahan. Setidaknya sekarang  aku bisa ikhlas menerima jika kau bukan tercipta untukku. Aku selalu percaya Tuhan itu baik, meskipun aku sendiri tak tau takdir itu sendiri akan seperti apa. Aku hanya bisa berdo'a yang terbaik dan berharap semoga selanjutnya enggak akan pernah sakit hati lagi. 
     Saya harus senang karena Tuhan menyadarkan saya untuk melupakannya. Dan biarlah saja kau bersamanya, sesuka hatimu, aku tak akan mengusikmu. Bersenang-senanglah. Anggap saja apa yang pernah terjadi di antara kita, tidak pernah terjadi. Hapus saja semua. Bakar segala memori tentang kita. 
    Saya sangat berterimakasih karena kamu pernah membuat hidup saya berwarna dulu. Namun tragis, kau buatku melambung, kemudian kau jatuhkan aku sejatuh-jatuhnya.
     Namun, saya tau. Saya harus menerima kenyataan yang ada. Mungkin memang kita bukanlah Takdir yang digariskan itu. Kau harus tau, kau, aku, mesti sama-sama bahagia meskipun kita takkan bisa bersama. Saya sudah ikhlas dan menerima. Mungkin memang garis tangan ini bukan kamu. Mungkin Tuhan sudah menyiapkan orang lain yang akan menjadi jodoh saya dimasa depan.

    Melupakan memang bukan perkara mudah. Tapi biarlah cerita kita dahulu menjadi debu, atau hilang di lautan biru. Atau tertiup awan-awan di langit sana. Kamu, aku, harus bahagia, meski tak bisa bersama.

Sunday, November 11, 2018

Orang-orang tidak percaya


           Orang-orang tidak percaya bahwa kita pernah dekat. Lebih dari sekedar teman. Tentu, jika aku ceritakan tak ada yang percaya. Dikira aku menghayal, dikira aku gila, namun yang kutau, aku, kamu, cuma kita yang tau bagaimana kita. Meskipun semua itu sudah berlalu. Nyatanya kau tidak bertahan     denganku, nyatanya semua yang pernah kita lalui adalah sia-sia. Bila kuceritakan pada orang lain, mungkin dikira semua itu halusinasi saja. Orang-orang tidak akan percaya, bahwa kita lebih dari apa yang mereka tau.
       Aku tak pernah mengerti mengapa semua menjadi seperti ini. Apa karena perbedaan? Atau apa? Kau berprinsip bahwa kau berfokus pada karirmu, namun yang kulihat, kau mengingkari itu semua. Mungkin salahku kenapa aku tak pernah jujur akan perasaanku sendiri kepadamu. Yang kutau, intuisiku selalu mengatakan, rasa itu sama, dan apa pentingnya status bila kita merasakan hal yang sama? Namun kau mengingkari itu semua.
       Rasanya tau kamu bersama dengan orang lain, seperti tersambar geledek di siang bolong. Jujur, rasanya sulit untuk merelakan, atau berkata kepadanya, "Jaga dia, dia teman baikku." Karena kenyataannya, aku menganggap kau lebih dari seorang teman. Ingin menghindarimu? Aku tak yakin akan sanggup, karena yang kutau, rasa rinduku yang semakin besar menjadi boomerang tersendiri. Aku juga tidak ingin dianggap cemen karena menghindarimu.
         Tentu intuisiku tidak salah, kau tetap bersikap seperti biasa. Kadang malah kupergoki kau curi-curi pandang disaat aku lengah. Jika memang kau biasa saja, tidak usah melihatku. Berarti intuisiku tidaklah salah kan?
         Belakangan memang kita jarang bertemu. Aku tau kau sangat sibuk, dan aku sebisa mungkin menata hati ini, dan bila nanti kita bertemu lagi, aku ingin kau tau, bahwa aku akan bersikap seperti teman biasa, dan aku tidak akan menyakiti dia, meskipun gayaku seperti cowok, tapi aku juga cewek, yang mengerti perasaan sesama cewek, meskipun jujur saja, sulit untuk menerima semua ini. Aku cuma berharap, kau tidak buru-buru mengambil keputusan.
        Orang-orang memang tidak akan percaya, karena kau tidak pernah mempublikasikan siapa aku. Akupun tau, untuk mengembalikan segala yang pernah terjadi diantara kita itu tidaklah mudah, meskipun aku tau, kau punya pasangan, itu adalah nyata, bukan mimpi. Namun bagiku bagaikan mimpi buruk meskipun aku tidak pernah memimpikan itu. Aku tak pernah mengerti, untuk kesekian kali, jatuh kepada orang yang salah. Apa mungkin intuisiku salah?
         Orang-orang tidak akan percaya, bahwa dulunya kita dekat, sangat dekat. Yang orang tau aku hanyalah seorang yang tidak realistis, terlalu banyak bermimpi dan berharap. Orang-orang tidak akan mengerti, tapi mungkin jika kau membca ini, kau akan mengerti apa maksudku. Aku, kamu, kita, cuma kita yang tau bagaimana kita, memang sulit untuk dijelaskan, tapi memang begitu adanya.

Thursday, October 11, 2018

Aku menyerah



        Aku menyerah. Ntah. Menyerah atau meneruskan langkahku, langkahku untuk selalu mencoba berusaha bertemu denganmu. Mencoba untuk dekat, lebih dari sekedar seorang teman untukmu, selalu ada kapanpun itu. Namun yang kutau, sejak hari itu, semuanya berubah.
        Kemarin ulang tahun abangmu. Bukannya pelit, rasanya ingin memberi saudaramu atau kau hadiah, rasanya sudah malas. Rasanya hambar. Kau mencampakan diri ini. Aku yang selalu bertanya kepada diriku sendiri, apa artinya pertemuan kita selama 3 tahun belakangan ini. Mungkinkah aku yang terlalu percaya diri? Namun mengapa intuisiku selalu mengatakan, kau punya rasa yang sama, kau berbeda dengan orang lain yang pernah mengisi hatiku sebelum ini. Aku tau, untuk menuntutmu aku tak punya hak apa-apa.
        Rasanya semua sia-sia. Namun aku juga tidak mau menghilang tanpa alasan dalam waktu lama. Aku akan selalu ada, untukmu, mendukung apapun yang kau lakukan, datang ke setiap konser yang ada bandmu. Kau tau, bagiku menjadi sekedar teman atau sahabat itu sudah sangat menyenangkan, Meskipun mungkin kutau, sakit rasanya melihat kau bersamanya.
       Aku tidak tau mau memberi judul apa untuk tulisan ini, tapi yang kutau, Menyerah-ku disini bukan berarti aku akan mundur untuk menjauhimu. Aku akan selalu ada, untukmu, tanpa bermaksud menganggu kalian berdua, aku akan selalu dukung kamu. Selalu hadir, kamu mau lihat atau tidak, kamu sadar akan keberadaanku atau tidak, terserah kamu.
         Aku akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kamu. Dan juga memaafkanmu. Rasanya baru hari itu kita bicara banyak hal, kau menanyakan pendapatku tentang hal yang kau tanyakan, kita tertawa bersama, namun kutau, sekarang semua tak lagi sama. Aku tergantikan olehnya. Aku tau sakit rasanya. Namun yang harus selalu kau tau, aku tetap teman terbaikmu, selalu ada, tidak peduli jika kau akan jatuh sekalipun, aku akan selalu ada. Pintu ini akan selalu ada, selalu menerimamu, jika mungkin kau kembali padaku, jika kau merasa kecewa.
          Aku menyerah. Bukan berarti kalah, atau menghindarimu. Mungkin kita yang harus selalu menjaga hati masing-masing. Dan kuharap dia menjadi orang yang bisa mengerti dirimu, lebih dari aku. Walaupun kuyakin, tak ada yang lebih mengerti kamu, selain Tuhan, aku ataupun keluargamu. Kau harus selalu tau, aku akan selalu mendoakanmu dari kejauhan, yang mungkin kau takkan pernah menyadari kepedulianku. Aku akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu, meski sulit untuk menerima dan merubah semua seperti dahulu, aku akan selalu berusaha kuat. Karena, bahagiamu, bahagiaku juga.

Wednesday, September 19, 2018

Dia ada :)



        Dia ada. Dia menyukaimu. Tanpa kamu tau bahwa dia selalu memerhatikanmu secara diam-diam. Berharap setiap hari kau baik-baik saja, dia tak pernah lupa mendo'akan yang terbaik untukmu setiap harinya. Baginya, mengetahui kau baik-baik saja itu sudah membuatnya tenang.
       Dia ada, dia memperhatikanmu. Apa hobimu, makanan favoritmu, apa saja, termasuk hal-hal yang kamu tidak suka. Dia adalah pemerhati diam-diam. Paling handal dalam memata-mataimu.
        Dia ada, meskipun kadang kau tidak sadar akan keberadannya. Ya, dia adalah seseorang didekatmu, ntah itu temanmu, sahabatmu atau tetanggamu, ibahkan bisa jadi orang yang tidak kamu sangka-sangka. Cinta memang tidak bisa ditebak. Kau harus tau itu.
       Dia ada, meskipun mungkin dia suka sok cuek, meskipun terlihat dia ganjen sama orang lain, meskipun dia mengelak, ya tentu saja, itu hanya alibi, karena, dia menyukaimu. Tidak perlu ditanya, karena tanpa ditebak kau juga lama-lama akan tau, seseorang itu menyukaimu atau tidak, iya kan?
       Bicara tentang percintaan, tentang pemerhati diam-diam memang selalu menarik untuk ditulis, dan selalu ada ide, karena saya juga termasuk pemerhati diam-diam, namun tulisan ini, bukan tentang saya, mungkin ini hanya sekedar iseng-iseng saja. Tapi kamu mesti tau, menjadi secret admirer itu ya penuh dengan tantangan. Tantangannya apa? Pasti tau kalo pernah ngerasain, apa emang lagi ngerasain? Ya gitu.
        Dia ada, diam-diam memandangimu dari kejauhan. Didepanmu seolah-olah tak mempedulikanmu. Namun saat kau lengah, matanya tak lepas memandangimu. Ya dia ada, bahkan dia bukan orang yang sering memujimu, mungkin saja dia orangnya sarkas, atau ya orang yang tidak kamu sangka-sangka. Memang penuh dengan teka-teki, kau sendiri yang harus memecahkannnya.
        Dia ada, dalam kesendiriannya, ia mungkin saja membuatkanmu puisi atau lagu, bahkan membuat lukisan sketsa wajahmu. Atau ya tentu saja hal-hal yang berkaitan dengan dirimu. Kadang cinta bisa membuat seseorang menjadi lebih puitis dan lebih artistik. Tapi ya beda lagi kalau dia memang anak seni atau udah gitu dari sananya, hahahaha.
        Dia ada. Mungkin memang kau tidak tau. Karena dia tidak mengucapkan selamat malam, selamat makan lewat chat atau sms, tapi dia akan mengucapkannya didalam hatinya, dan tentu tak lupa mendoakan agar kau selalu baik-baik saja setiap harinya.
         Dia ada. Dan tentu orang itu memang tidak kau sangka-sangka. Dia bukan orang yang rajin memberi hadiah seperti cokelat atau bunga. Tapi mungkin dia akan selalu membantumu, tanpa ada imbalan atau maksud apapun.
       Dia ada, didekatmu. Kau sering melihatnya, bertemu dengannya. Mungkin setiap hari atau sering. Ya begitulah. Dia ada, dia seseorang yang mengagumi diam-diam, dari kejauhan :)

Saturday, September 1, 2018

Pada malam yang larut

        Lewat tengah malam, inspirasi datang, dan kuakui sebagian besar adalah tentang kamu. Lalu kuminum segelas kopi sambil menuliskan cerita kita. Ya, bagiku tak ada bosannya bercerita mengenai kamu, dan bagiku, waktu bersamamu adalah berharga. Sungguh tak bisa kuungkapkan dengan kata-kata.
       Belakangan aku sulit untuk tertidur, ntahlah, ntah kamu mengingatku juga atau tidak. Menebak isi hati orang tidaklah mudah, apalagi dari kejauhan. Sulit, apalagi yang kuketahui kamu cukup misterius. Dan hal itu tentu sangat mempesonaku.  
       Aku tentu berharap semoga kau juga merasakan apa yang kurasakan. Ya, mungkin aku memang tidak seperti cewek-cewek lain yang kalem, kamu pasti ketawa karena ya, aku rame, aku berantakan begini, aku gak bisa jadi orang lain, semoga kamu bisa ngerti, kalau memang aku berbeda dari mereka. 
      Lewat tengah malam, kadang imajinasiku menjadi liar, ya imajinasi yang gila, khayalan gila tentang dirimu bermunculan. Senyuman itu, tatapan itu, sapaanmu, obrolan singkat kita, tak pernah ada yang terlupakan di memoriku. Kamu terlalu indah untuk dilupakan. Semoga kau merasakan hal yang sama.         
       Mungkin aku berlebihan, seperti terlalu banyak berharap, namun tak apalah, aku kadang bingung mesti bagaimana, mungkin Tuhan dan Malaikat tau jawabannya. Ya, mungkin saja. Menjadi sekedar seorang teman atau sahabat untukmu, bagiku tidak masalah. Sampai kapanpun, kamu tetap istimewa untukku.          
       Malam sudah sangat larut, aku didepan laptop sedang menuliskan ini. Sambil meminum segelas kopi, khayalan gilaku berkembang. Andai kau ada disini, andai kau bukan hanya sekedar seorang teman, ya, biarkan menjadi khayalan atau kenyataan, Tuhan dan Malaikat tau.        
        Bulan ini sudah mulai musim hujan, bulan ini jujur saja sebenarnya bukan bulan yang kusukai, orang yang mengkhianatiku, akan ulang tahun sebentar lagi, tapi aku bersyukur, karena ternyata dia seburuk itu, dia tak pantas untukku. Bukannya aku sok sempurna, tapi aku paling tak suka dikhianati. Tapi biarlah itu menjadi masa lalu. Semoga kau tidak seperti itu. Aku merasa nyaman, aman denganmu, semoga kau tidak seburuk itu. Walaupun aku juga gak tau sebenarnya kita itu seperti apa.          Aku percaya kamu, semoga saja kau tidak mengecewakanku.         
       Aku tidak seberani itu. Andai saja aku berani, aku ingin bisa memelukmu, berkata "Aku sayang kamu, cinta kamu.". Tapi ternyata memang tak semudah itu, bahkan untuk berbasa basipun aku canggung sekali. Ya, aku akan tetap ra, semoga kau juga merasakan hal yang sama. Meski aku tau, Tuhan lah yang akhirnya akan menentukan seperti apa kedepannya. Selamat malam menjelang pagi, karena kamu mengantarku untuk menulis tulisan konyol ini. Semoga kamu baik-baik saja :)

Friday, August 31, 2018

Seandainya


      Andai aku bisa mengulang waktu, aku ingin berada denganmu selamanya. Ya bersamamu meski hanya beberapa jam, itu sudah lebih dari cukup. Ntahlah, harus kuakui semenjak ada kamu, ya beberapa tahun ini, aku gila. Seperti candu, melihatmu membuat ketagihan. Ya, sesederhana itu. Meski jujur saja, untuk bicara banyak hal denganmu, aku masih sungkan, bingung mesti memulainya darimana.
        Seandainya waktu bisa diulang, aku ingin semalam bisa terjadi lagi. Tertundanya jadwalmu membuatku bisa melihatmu selama kurang lebih 5 jam. Aku yang memang malu-malu, malam itu hanya berbicara sedikit denganmu, ya sangat sedikit, karena jujur saja, aku gak tau mesti memulai darimana, melihatmu mendadak aku amnesia, lupa apa yang mau aku sampaikan, padahal sudah kupikir dari jauh hari. Ya, jujur saja memang awkward, tapi hal itu membuat pertemuan kita lebih lama, bahkan bisa dibilang sangat lama. Mungkin itu hikmahnya. bisa bersamamu lebih lama, meski ya aku gak bisa bilang bersama juga sih, tapi anggep aja begitu.
      Kamu membuatku merasakan Jakarta punya atsmotsfir yang lain. Tentu udara yang kita hirup sama. Namun sayang malam itu tidak ada bintang. Kamu, aku selalu berharap agar selalu bisa melihatmu, meskipun mungkin hanya sebulan sekali, tak apa, ya tentu saja aku ingin pertemuan kita lebih banyak dari itu. Ya, mungkin aku tidak boleh berharap terlalu jauh, biarkan saja semua mengalir, aku tak akan memintamu apa-apa. Aku tidak akan menuntut ini itu, aku mengerti segala hal tentang kamu, mempelajari sifatmu, hobimu, kriteria cewek idamanmu, ya semuanya. Tapi memang, untuk masalah hati aku tidak bisa menebaknya.
        Aku ingin bisa bersamamu selamanya. Berbagi dunia dengan kamu, berbagi mimpi denganmu, ya kamu, bukan abangmu, bukan orang lain, hanya kamu. Kamu membuat hidup aku lebih berwarna daripada dahulu kala, seakan-akan mendung tak pernah ada.
       Tentu aku ingat, malam itu kau tersenyum kepadaku, memandangku, meski aku tidak mau terlalu percaya diri, tapi kuakui aku senang. Setidaknya kamu bisa bertahan di situasi yang memang tidak kamu harapkan, setidaknya kamu tau, bahwa aku ada, selalu ada, bagaimanapun keadaannya. Aku selalu berharap yang terbaik untukmu.
         Andai saja hari itu bisa kuulang, mungkin aku akan menggunakan waktu itu dengan sebaik-baiknya. Karena bersamamu, tidak ternilai harganya, karena bersamamu, adalah kebahagiaan yang tak bisa diungkapkan hanya dengan kata-kata.

Saturday, August 4, 2018

Hey, Good Night



       Hai, selamat malam. Selamat malam Jakarta, selamat malam dunia. Belakangan hampa terasa tanpa kamu, ah ingatkah kau tentang pertemuan-pertemuan kita selama ini? Ya, aku ingat, sudah banyak bahkan banyak sekali, aku selalu ingat tiap detailnya, meskipun aku tak tau bagaimana dengan dirimu sendiri.

          Ada setitik rindu yang menumpuk kemudian tentu saja semakin meluas, dan aku menuliskannya disini. Semoga kau nyasar diblog ini dan melihat tulisanku. Ya, tentu saja rinduku semakin hari semakin banyak. Rasanya ingin bilang, "Aku sayang kamu, selalu dan tanpa tau apa alasan jelasnya." Selamat malam kepadamu diluar sana yang ntah sekarang sedang tidur atau masih terjaga sepertiku.
        Aku selalu peduli terhadapmu, hari-harimu, bagaimana kamu, keadaanmu sehari-hari, selalu ingin kau baik-baik saja. Mungkin memang semua itu tak terlihat, karena ya, kita tidak mungkin bertemu setiap hari. Aku hanya bisa bantu berdo'a agar kau baik-baik saja. Dan tentu, jangan lupakan aku.
       Kamu pernah bilang bahwa kamu yakin kita akan selalu bertemu lagi, ya aku hanya bisa meng-Aamiinkan itu, dan berharap malaikat benar-benar mencatatnya. Kau tau, bertemu denganmu, meski cuma sedetik, seperti berpapasan saja, aku sudah sangat senang. Ya, sesederhana itu. Dan memang benar, "Hanya dengan melihat orang yang kau suka baik-baik saja, kau pasti sudah cukup bahagia."
        Selamat malam, pangeran impianku. Mungkin memang aku rada berlebihan dalam menulis kata-kata ini. Aku juga tak tau tiba-tiba mendapat ide untuk menuliskan kerinduan ini, dan ntah itu ide atau bukan, karena aku bukan mengarang, ya memang semua ini benar adanya.
        Selamat malam untuk lelaki bersuara emas diluar sana, ntah kau sedang apa sekarang, ntah kau memikirkan aku juga atau tidak, aku berharap kau tetap dalam keadaan baik-baik saja. Jaga kesehatan, karena aku tau, dalam beberapa waktu kedepan, kau akan disibukkan akan banyak hal. Dan aku pasti akan selalu mendukungmu. Dan berharap bisa sesukses dirimu juga. Aku tidak akan meminta apa-apa kepadamu. Cukup kau punya rasa yang sama, itu sudah cukup. Aku tentunya bukan cenayang yang bisa tau segalanya, kalau aku bilang aku cenayang itu hanya bercandaan saja.
       Selamat malam kepada lelaki yang jago memainkan tuts piano, memetik gitar, dan juga memainkan drum juga, ya, sepertinya kau memang begitu sempurna, kau multitalenta, kadang aku tak percaya diri, karena ya, aku berfikir, sepertinya aku kurang sebanding dengan kamu yang nyaris sempurna (tidak ada hal yang sempurna, bukan?)
           Selamat malam kepada kamu diluar sana, selamat malam minggu. Aku harap kau juga merasakan hal yang sama. Semoga kamu tetap jomblo, tetaplah seperti itu, karena aku tau kesempatan itu masih ada meskipun hanya beberapa persen. Selamat malam kepada lelaki berambut agak ikal, yang jago menyanyi, dan hal-hal luar biasa lainnya. Selamat malam. Semoga kamu gak marah aku menuliskan banyak hal tentang kamu. Kamu lebh dari sekedar inspirasiku. Selamat malam, terserah kamu mau begadang atau tidak, karena besok masih minggu. Semoga kau ingat aku juga.

Friday, July 27, 2018

Pengagum Diam-Diam

       
        Hari ini aku bercerita tentang pengagum diam-diam. Ah, ntah aku pengagum diam-diam atau bukan, itu tidaklah penting. Yang terpenting aku hanya ingin bercerita, berbagi kisah kepada dunia, bahwa semua orang itu istimewa. Aku selalu percaya, setiap orang pasti punya pengagum diam-diam, ya atau bahasa kerennya 'Secret Admirer'. Siapa sih yang gak punya pengagum rahasia? Ya meskipun lo gak tau siapa pengagum rahasia lo, gue yakin kok, kalo tiap orang pasti punya secret admirer. Gak tau juga sih teori darimana.
      Kamu mungkin tidak sadar, didekatmu, disekitarmu, ada yang memerhatikanmu secara diam-diam. Mereka bukan hanya suka, tapi punya rasa ketertarikan lebih, ya aku tau seorang pengagum rahasia selalu tau banyak hal tentang orang yang dikaguminya. 
       Mungkin kamu tidak tau, bahwa ada yang memotretmu diam-diam. Bukan karena dia paparazi, tapi karena ia selalu suka melihat dirimu, meskipun hanya lewat foto, yeah kau tau, kadang rindu bisa sedikit terobati meski hanya dengan melihat foto orang yang kita suka.
      Mungkin kamu tidak sadar, bahwa pengagummu adalah orang yang dekat denganmu, ya mungkin kau sering bertemu dengannya, bahkan hampir setiap hari. Mungkin saja dia teman sekolah, kuliah atau teman kerjamu. Mungkin saja dia adalah orang yang paling tidak terduga, ya mungkin saja. Namanya juga 'pengagum rahasia', pastilah penuh dengan kerahasiaan.
        Seorang pengagum rahasia, kebanyakan hanya ahli dalam memerhatikan dari jauh, tanpa ada banyak usaha yang berarti. Ya, bicara tentang hati atau perasaan, emang selalu rumit, mungkin saja lebih rumit daripada soal Matematika, tapi ntahlah, aku tak pernah paham Matematika di masa sekolah. Jadi lupakan saja tentang persamaan rumitnya perasaan atau Matematika.
         Ya, seperti yang kubilang tadi, bahwa seorang pengagum rahasia, pasti tau banyak hal mengenai kamu. Ntah karena stalker di socmed, atau karena sering bertemu di keseharianmu, ya kan, mungkin saja dia adalah orang terdekatmu. Nothing is impossible, right?
        Yang harus kau tau, dikagumi itu menyenangkan. Dan mungkin mengagumi rada sebaliknya, karena mungkin rada menyiksa. Atau mungkin lebih baik kalau suatu saat, rasa itu diungkapkan saja? Meski tidak selalu akan menjadi manis sih. Karena yang kutau, memendam perasaan terlalu lama itu cukup menyiksa.
         Mungkin kamu yang sedang membaca tulisanku ini, tertawa-tawa karena kamu juga bagian dari orang yang mengagumi diam-diam? Yang harus kalian tau, kadang perhatian itu memang tidak terlihat, tapi bisa dirasakan. Seseorang yang mengagumimu, pasti memiliki perhatian lebih, meski mungkin kau tidak melihatnya, karena kau tidak merasakannya.
        Aku tau bagaimana rasanya menjadi pengagum rahasia. Memendam rasa yang sama selama bertahun-tahun kepada orang yang sama. Ya, cukup menyiksa sih. Tapi jujur saja, mengungkapkan perasaan tidak semudah itu.
         Selamat malam kepada semua pengagum rahasia, kepada kamu yang dikagumi, atau siapapun itu. Semoga kita bisa lebih berani untuk menunjukan rasa, meskipun tidak secara instan, ya perlahan-lahan aja gak apa-apa. "Setiap orang pasti punya pengagum rahasia". Kau mesti percaya :)
        

Saturday, July 7, 2018

Seminggu lalu

       

    Seminggu lalu aku berusaha untuk bertemu kamu. Dengan membawa harapan, kamu ada disana. Ya, akhirnya aku datang ke suatu acara itu. Keluargamu ada, ayahmu, sudah pasti ada, karena dia termasuk pembicara di acara tersebut, abangmu menjadi pembawa acaranya. Kata ibumu dan abangmu yang paling tinggi itu, kau ada dirumah, sibuk dengan duniamu. Aku tau kesibukanmu, tapi apa kamu gak tau kalau aku rindu kamu? Apa kamu gak suka ketemu sama aku?
        Rasanya beda aja gak ada kamu. Tapi yasudahlah, gapapa. Aku tau kamu begitu karena karirmu juga. Aku bisa mengerti. Meski mungkin aku sedikit kecewa karena kau tak memberikan aku kabar atau apapun. Ntah kau memang suka aku gelisah atau kau ingin tau bagaimana rasanya tanpa kamu? Apa begitu? Ntahlah, kamu begitu misterius untuk kutebak.
        Aku mungkin harus lebih banyak mengerti banyak hal tanpa dirimu. Dan ternyata untuk benar-benar memahami sepenuhnya itu gak mudah, sekalipun aku sudah kenal kamu cuku lama. Ya sudah 3 tahun, tapi rasanya begini-begini saja, mungkin aku, mungkin kamu, mungkin kita, harus belajar untuk saling memahami satu sama lain, ya mungkin itu masalahnya.
        Mungkin memang rada berlebihan, tapi kamu harus tau, aku selalu senang jika kamu ada. Dan aku berharap kamu gak akan lagi menghilang tanpa kabar lagi, karena aku sayang kamu. Rasa sayang yang gak mengharapkan materi atau apapun itu.
        Semoga kamu tau, semoga kamu mengerti. Aku harap kehadiranku tidak menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan bagimu. Mungkin aku suka berlebihan, ntah karena terlalu senang atau apa, bukan untuk bermaksud apa-apa.
         Mungkin hari itu aku seperti orang bodoh, celingak celinguk nengok kanan kiri berharap kamu akan datang, tapi nyatanya? Sampai acara itu selesai kamu gak ada. aku sedih, tapi aku mengerti karena kamu sibuk, mungkin kamu butuh waktu untuk refreshing diri sejenak dengan duniamu. Ya tak apa-apa, aku yang harus belajar banyak untuk memahamimu lebih dalam lagi. Setidaknya aku senang bisa mengenal keluargamu secara lebih dekat :)
     

Sunday, June 10, 2018

Always about you

          Kamu benar, bulan ini kita bertemu lagi. Ya meskipun gak sesering bulan kemarin, tapi cukup membuatku bahagia kok. Dan bulan ini juga adalah ulang tahun abangmu itu. Ya, bertepatan dengan bulan puasa. 
         Aku gak tau, apakah pertemuan kita itu takdir ataukah bukan. Kalau saja aku bisa tau apa isi hatimu, pasti aku gak akan segalau ini. Pasti aku gak usah pake nebak-nebak gak pasti, ya sesuatu yang gak pasti emang gak enak kan?
       Bulan ini cukup membuatku sibuk dengan beberapa acara buka puasa bersama, yang aku senang adalah hari itu kita sempat buka puasa bersama, ya mungkin bukan cuma aku dan kamu, tapi anggap aja begitulah, biar omonganku dicatat malaikat dan dikabulkan Tuhan suatu hari nanti. Semoga malaikat mencatatnya, semoga malaikat mau menyampaikan kepada Tuhan bahwa aku mau menjadi teman hidupnya, yang akan selalu setia bersamanya hingga tutup usia. Ya, memang agak berlebihan, tapi ya semoga aja malaikat mencatatnya. 
        Aku gak tau sebenarnya apa itu namanya aku mencari cinta? Tapi yang aku tau, tidak ada sesuatu yang kebetulan, segala sesuatu pasti lewat campur tangan Tuhan, meskipun kamu juga punya rencana akan suatu hal, Tuhan pasti ada didalamnya.
     Dan ya, gak terasa udah pertengahan tahun aja. Ditahun ini, cukup banyak pertemuan kita. Tentu aku sangat bersyukur bisa bertemu denganmu lagi. Kayaknya ketemu kamu itu beban hidup hilang gitu aja, aku merasa memandang dunia dengan lebih cerah. Aku harap semoga pertemuan kita selalu memberikan efek positif buatku, meski kadang aku suka berfikir jelek bahwa aku ini gak sempurna dan bla bla bla, aku akan coba buang jauh-jauh tentang fikiran itu. Aku harap kau tau bagaimana perasaanku yang sebenarnya, dan aku harap kau menerima segala hal tentang diriku, baik atau buruknya aku, karena aku gak akan mempersalahkan gimana kamu. Aku gak mau merubah seseorang demi aku. Aku suka jika segalanya berjalan tanpa adanya paksaan.
       Waktu memang cepat sekali berjalan, ntah kenapa. Ntah perasaanku saja atau bagaimana. Yang kuharap waktu bisa membuat kita lebih sering bertemu lagi untuk saling mengenal, aku harap waktu selalu berpihak kepada kita, meski aku gak tau ujungnya bakal seperti apa, aku cuma bisa berdo'a semoga Tuhan selalu memberi waktu untuk kita untuk hal-hal yang berguna, bukan aku atau kamu saja, tapi juga semua orang :)

Thursday, May 31, 2018

Beberapa Pertemuan



     
      Tuhan memang baik. Akhirnya kita dipertemukan kembali pada bulan Mei ini. Bukan hanya sekali, bahkan lebih dari sekali, lebih dari lima kali malah. Ya, sesuatu yang menyenangkan bagiku, bisa berjumpa denganmu kembali, seperti biasa, tetap menjadi pengagummu dari kejauhan. Ya, bagiku bertemu denganmu sudah seperti rutinitas harian.
         Aku memang selalu mencari tau semua tentang kamu, termasuk juga cara agar bisa sering bertemu denganmu. Ya, mungkin bagi banyak orang itu adalah hal yang berlebihan, atau banyak yang menganggap aku kurang kerjaan, tapi gimana ya? Bagi aku, setiap pertemuan denganmu itu selalu berkesan, meskipun mungkin ti dak lama, meskipun itu tidak bisa dibilang kencan karena yang kutau bukan hanya aku yang ada disana. Ya, dia bukan orang biasa, kamu yang membaca ini pasti bisa menebaknya atau bahkan tau dia itu siapa. Tapi tolong jangan berkomentar dia itu ......................... , jangan, aku menulis ini hanya sebagai wujud ekspresi diri saja, bukan untuk menyebar rahasia.
         Ya, aku tau, bahwa kalau dibilang hanya sekedar menggagumi saja kayaknya gak akan cukup. Mungkin aku beneran cinta dia. Ya, meski aku gak tau, gimana perasaan dia kepadaku. Aku gak bisa mastiin, aku ini biasa banget, yang suka sama dia bahkan banyak yang lebih dari aku, aku gak mau merendahkan diri, tapi ya, memang nyatanya gitu aku biasa-biasa aja.
          Tuhan tolong tetaplah memberi kesempatan untukku bertemu dengannya lagi, meskipun perbedaan diantara kami sangatlah sulit untuk dipersatukan. Tolong buat dia tau, bahwa aku gak pernah minta imbalan apa-apa, bahwa aku kadang sedikit gila demi dia, aku rela ngabisin ongkos atau uang jajan demi liat dia doang, ya meskipun bagi banyak orang, itu idiot banget, tapi aku senang bisa liat dia secara lebih dekat. Meskipun hanya sebentar, meskipun cuma ngobrol dikit atau hal yang orang-orang anggap sepele, tetap berharga bagiku. Karena meskipun terhitung hanya detik dan menitpun, pertemuan dengannya, kehadirannya, adalah hal yang bisa membuatku tersenyum kembali.
        Dan ya, ternyata dia benar. Waktu itu dia bilang, "Tenang aja, pasti kita bakalan ketemu lagi kok, aku yakin." Ya memang benar, hari ini kita bertemu lagi, ntah dia iseng atau dia cenayang yang bisa tau sesuatu yang akan ada atau terjadi.
       Aku selalu yakin, Tuhan pasti punya andil atas semua hal yang kita alami di hidup kita, meskipun aku gak tau kedepannya bakalan gimana. Aku cuma bisa berusaha dan juga berdo'a agar segalanya baik-baik saja, bukan hanya untukku, tapi juga semua orang.
        Dan, ya bulan ini bisa terbilang mengesankan, semoga dia mengesankan bagi dia, karena bagiku, meskipun hanya sebentar, itu berharga. Aku harap apa yang dia bilang akan terus terjadi, semoga aku akan selalu bertemu dengannya, semoga pertemuan bisa mempersatukan kami untuk menjadi lebih dari seorang teman atau sahabat, dan aku selalu berharap tidak ada putus atau perpisahan. Semoga :)

Sunday, April 8, 2018

#TheChainsmokersJKT 2018

Gimana? Gue keren gak? 😂😂😂

         Jadi, Jumat lalu itu gua dan ribuan orang hadir di Jiexpo Kemayoran buat ke Jakarta Fair. Ya gaklah. Hari itu juga gak ada kerak telor di arena sana, sumpeh dah wkwkw. Gaklah gila kali lu. Yap bener banget. 30 maret lalu adalah Konser The Chainsmokers? The Chainsmokers emang siapa sih, Cin? Beranggotakan Andrew Taggart dan Alex Pall, The Chainsmokers adalah duo DJ yang berasal dari Amerika Serikat. Dulunya anggotanya ada Rhett Bixler sama Alex Pall, gua gak tau kenapa juga sih pokoknya Rhett Bixler out dan seperti apa yang kita kenal sekarang ini, The Chainsmokers sekarang adalah Andrew Taggart dan Alex Pall, tapi jangan salah, biarpun Andrew lebih populer, pendiri The Chainsmokers adalah Alex Pall. Lo bisa buka wikipedia untuk info lebih lanjut. Hehehe.
        Gue termasuk penggemar musik EDM (Electro Dance Music), dan bagi gua, The Chainsmokers masuk list banget buat ditonton secara live. Gua dapet info kalo mereka bakal ke Jakarta pas Desember lalu. Sumpah, gua sempet hopeless karena gua udah nebak, ah pasti mahal nih. Ah duit darimana? Mau nabung juga keburu gak ya?
         Lanjut. Ya gua nabung sampe Februari dan uang yang kekumpul cuma kira-kira 500 ribu. Iya dikit, soalnya sebagian gua pake jajan sama ya beli sesuatu lah, ntah itu barang koleksi ataupun mainan. Di bulan Januarinya gua dapet info kalo tiket kelas festival itu paling murah dan itu aja harganya berkisar 900 ribuan dan sama pajak ya ada kali ya sejutaan dan gua pengen teriak "WHAT THE FUCKING HELL? MAHAL BANGET MANA PAJAKNYA 25%, jujur gua gila karena itu. Februari, gua mendapat info dari Town Square kalo mereka ada diskon valentine gitu. Tapi bagi gua masih mahal, karena lo mesti beli minimal 2 tiket, dan itu juga diskonnya cuma 20 % cuk.
         Gue udah mulai mencoba ikutan kuis dari bulan Januari. Sampe Februarinya gua juga nyoba ikut kuis ini itu. Waktu itu tanggal 12 Februari. Lewat Instagram, Third Eye Management selaku promotor ngadain kuis berhadiah Meet and Greet + GA ticket! WHAT? GILA GAK LO? Gue tentunya gak menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Karena gua yakin kesempatan buat mng itu langka banget. Apalagi lo taulah, mereka jarang kesini. Tapi fyi aja nih, mereka udah datang ke Indonesia itu 3 kali lho. Pertama tahun 2014, lalu 2015 terus yang terakhir yang keyaknya paling rame ya yang terbaru ini, #TheChainsmokersJKT 2018 ini sih. Gua dulu gak nonton mereka ya karena secara umur belom cukup juga sih hehehe.
        Dan, sekitar beberapa hari kemudia Tem mengumumkan pemenang mng dan ga ticket itu. Dan gak disangka kalo nama gua ada cuyy! Yang menang ada 2 orang, dan jujur aja gua nangis saat itu karena gua gak nyangka. Perjuangan gua ikut kuis sana-sini akhirnya membuahkan hasil. Yang awalnya gua mau curang buat beli likes tapi akhirnya gak jadi beli likes dan gua mencoba usaha dengan jujur. Dan Alhamdulillah, usaha gua gak sia-sia.
            Waktu terus berjalan. Hingga akhirnya hari itu tiba. The Chainsmokers hari itu konser di Jiexpo. Gua dateng dari sore, sempet ketemu juga sama beberapa pemenang kuis lainnya. Open gate jam 4 sore tapi gua baru bisa masuk ke sana sekitar maghrib. Jiexpo hari itu rame banget. Kalau menurut Koran Kompas yang terbit hari Minggunya, kira-kira ada sekitar 15.000an orang yang nonton Chainsmokers pada hari itu. Bahkan ada beberapa anak kecil yang nonton hari itu.  
          Meet and greet diinfokan bakal dilaksanain sebelum mereka on stage. Gua sama Tabita sempet keliling-keliling buat nemuin orang Temnya, buat ke Smirnoff juga buat titik kumpulnya. Dengan sekuat tenaga (padahal pas itu jujur aja gua laper banget dan badan gua kurang fit). Dan akhirnya kita menemukan Smirnoff yang ternyata ada di belakang area Festival. Shit banget udah nyari-nyari keliling kayak orang bego tau-taunya ada disitu 😂.
         Kita pun dengan dibimbing oleh pihak promotor segera ke backstage untuk mng. Dan ternyata, kita mesti jalan lewat area lain karena ternyata VIP area gak bisa diakses (iya yang bisa ke VIP cuma yang VIP aja). Gua aja cuma Festival gratisan 🤣. 
         Sekitar jam 8 malem kita udah ada di backstagenya. Seinget gua sih. Dan mereka menginfokan kalo mng akan berlangsung 45 menit lagi. Okelah kita mah nunggu aja, biar gak ribet juga kan 😅. 
        Dan this is it. Iya emang fotonya gak rame-rame. But actually gua seneng bisa ketemu mereka secara langsung sih 😁.


Sebagian photo konser yang gue jepret. Maaf bad quality 😂😂😂














Sebagian yang menang GA ticket dari Tem 😂






      Secara keseluruhan, konser berjalan lancar meskipun set timesnya masih kurang dan soundnya gua akui kurang banget. Secara keseluruhan gua menilai 80 lah ya. Kalo aja urusan gate sama sound pas The Chainsmokers bagus gua pasti bakal bilang 100. Semoga kedepannya hal-hal kecil kayak gini bisa lebih diperhatikan 😅. See you very soon The Chainsmokers!

Bonus:

Edit by: Bula
   
Anggep aja Bula personel baru 😛
Yang paling ujung kiri ghoib (iya Bula ghoib) HAHAHA🤣


     Maklumin aja Bula emang gitu, pas balik gua ketemu dia jalannya celeng mana lenjeh dia wkwwkw 😋


Sunday, March 18, 2018

Berjalan Lebih Jauh

Aku berada diantara dinding ketidakpastian
Bertanya-tanya, apakah keyakinan itu penting untuk menyatukan kedua insan?
Kita telah berjalan sejauh ini,
namun seperti tidak tau arah mau kemana
Seperti berhenti di satu titik saja
Disuatu sudut kota aku kembali merenung
Tentang kita,
tentang kisah kita yang mungkin masih akan berlanjut
Meski kadang aku merasa kita telah berjalan sejauh-jauhnya
Padahal kita masih berada pada titik yang sama
Aku bersujud sementara kau melipat tangan
Aku ke istiqlal tapi kau ke katedral
Kita seakan telah berjalan sejauh-jauhnya
Tapi seakan tidak sampai ke tempat tujuan
Entahlah,
entah aku harus berjalan lebih jauh atau tidak
Cuma Tuhan yang tau apakah kita masih akan berjalan ataukah tidak...

Tuesday, March 13, 2018

Still about you

   


     Hari itu kita bertemu lagi. Ya mungkin memang tidak penting bagimu jika aku selalu mengingat hal ini. Atau mungkin terlalu berlebihan? Ya, rasa cinta kadang bisa membuat orang jadi berlebihan.
      Aku gak pernah bosan ketemu kamu. Aku rela gak tidur seharian atau hal gila lainnya demi kamu. Yang aku tau aku selalu senang bisa liat kamu. Aku senang karena itu artinya Tuhan ngasih kesempatan untukku untuk kesekian kalinya. Untuk lebih mengenalmu, juga mungkin mengenal keluargamu juga.
      Ya, aku memang gak sempurna. Kalau kamu nyari yang lebih dari aku pasti ada banyak kok, tapi kamu harus tau, aku suka kamu apa adanya. Seandainya kamu gak kayak sekarang, atau kamu jadi susah aku gak akan ninggalin kamu gitu aja. Aku tau rasanya disakitin itu gimana, makanya aku berusaha gak mau menyakiti siapapun dan aku juga berusaha supaya hal-hal dulu yang pernah kualami (sakit hati karena seseorang) gak terulang lagi. Aku yakin Tuhan mempertemukan kita karena sebuah alasan.
       Aku bukan cenayang yang bisa nebak apa yang kamu pikirin atau isi hati kamu. Ya, mungkin kalau diliat dari ratusan (aku gak ngitung sih jujur aja) pertemuan kita, aku yakin, kamu juga punya rasa yang sama. Tapi aku tekankan, kalau aku gak mau kegran. Biarin begini aja. Kita gak perlu pacaran kan? Jodoh kan udah ada yang ngatur kan? Ya aku cuma bisa berdoa yang terbaik aja. Aku gak mau terlalu banyak berharap. Aku sadar aku cuma manusia biasa.
       Ya, tetaplah seperti itu. Tetaplah menjadi dirimu sendiri. Kamu yang selalu misterius dan susah ditebak. Kamu yang kadang bikin aku ketawa. Kamu yang suka bikin senyum-senyum sendiri walau kadang ngejengkelin. Keep being on you. Kamu gak perlu jadi orang lain buat bikin aku jatuh cinta.
        Selamat memulai hari. Semoga kamu membaca ini. Maaf bila memang kata-kataku terlalu berlebihan. Yang jelas aku jujur, dan akan selalu ada, apapun keadaanmu.
       
              Untuk seseorang diluar sana. Yang kukagumi
Powered By Blogger
cursor by onehundred-vicless-nights

Please Translate Here