Showing posts with label cerpen. Show all posts
Showing posts with label cerpen. Show all posts

Sunday, March 16, 2014

Sesuatu yang hilang


Karya: Cindy Yusniarti Yandini
      Seperti air yang terus digunakan namun tak pernah habis, sebesar itulah aku mencintaimu. Hidup tak pernah seindah yang kubayangkan, jika kau tak ada. Namun entah apa yang mempertemukan dan memisahkan kita.
   Kulihat matahari masih bersinar hingga hari ini. Bulan dan bintang masih ada pada malam hari. Dan juga awan yang terus nengikuti dimana kita berada.
    Juga Dian yang masih disini, disekolah ini. Sudah sejak MOS SMA lalu ia menyukai Vinno, kakak kelasnya itu. Tak disangka ternyata kakak kelasnya itu juga kakak kelasnya sewaktu SMP dulu entah ini jodoh atau apa...
    Dian menyimpan rasa itu. Rasa sukanya yang mulai menjadi cinta, rasa sayangnya yang begitu besar. Hingga pada akhirnya. Seseorang membongkar rahasia terbesarnya. Ternyata Deon yang membongkarnya.
    Setiap hari, Dian selalu memperhatikan Vinno. Kemanapun Vinno pergi, Dian selalu mengikuti. Dian percaya ini takdir. Gara-gara itu juga Dian dipanggil keruang BK.
"Dian." suara Bu Aini memanggilnya.
"Iya ada apa, Bu?"
"Ada yang harus kamu selesaikan disini. Bersama Vinno."
"Ada apa?"
"Biar kamu dan Vinno yang menyesakkannya."
"Saya kan sudah kasih suratnya, saya sudah minta maaf."
"Iya, tapi lebih enak jika dibicarakan langsung, Dian."
"Yaudahlah, Bu, mending dimulai aja."kata Vinno
"Hmm yasudah."
     Dian ingin bicara, tapi apa daya ada pacarnya Nia dan temannya Nia, Lulu ada disitu juga. Mana berani Dian ngomong kalau ada mereka, bisa lebih berabe urusannya. Kemarin aja Dian dilabrak biar ngejauhin Vinno. Tapi apa daya, ingin melupakan tapi hati tak sanggup.
    Bu Aini pun mengerti apa yang Dian rasakan. Bu Aini mempersilahkan Nia dan Lulu untuk keluar agar Vinno dan dian bisa lebih mudah menyelesaikan masalah mereka.
     Jantung Dian tak karuan. Nia tau ia harus ngomong apa, tapi bingung bagaimana nenyampaikannya.
    30 menitpun berlalu...
"Yaudah, Bu, saya izin sholat zuhur dulu ya. Nanti saya kesini lagi."ujar Vinno.
"Iya jangan lupa balik ya."
      Tak beberapa lama kemudian Dian juga meminta izin untuk minum karena haus. Tadi ia sudah shalat.
     Dan Bu Dian meminta izin kepada guru yang sedang mengajar.
"Yasudah kalian bicarakan saha sekarang. Hari ini saja, jangan ditunda-tunda."
"Kak, Dian minta maaf ya sama kakak kalau selama ini banyak salah sama kakak."
"Iya kakak maafin. Tapi tolong jangan ganggu kakak lagi, kakak udah punya Nia. Kamu ngerti dong."
"Iya kak."
"Bagaimana Dian, Vinno, apakah ada yang ingin dibicarakan lagi."
"Tidak, Bu."
     Begitulah Dian. Lain sekali jika ia berhadapan langsung dengan orang yang ia sukai, terasa berbeda dari Dian yang aslinya heboh dan bawel. Tapi didepan Vinno, Dian seakan tak berkata, mulutnya terkunci dalam kebisuan. Sesungguhnya tak ada niat untuk mengecewakan Vinno, tetapi ia hanya ingin lebih mengenal, lebih dekat meskipun cuma teman, Dian ingin bisa ngobrol banyak, sharing banyak hal. Tapi rasanya mustahil. Mungkin sudah saatnya Dian untuk nenjauh dan melupakan. Juga mencari orang lain yang selalu ada untuknya. Yang menerimanya apa adanya dan tentu masih sendiri.
     Hari-haripun berjalan. Dian masih menyimpan rasa itu. Andaikan saja kau benar jodohku, kak, batinnya. Tapi entah apa yang menarik dari sosok Vinno. Terlalu biasa malah. Tapi dia beda, itu yang membuat Dian terpikat. Dian yakin, ini takdir Tuhan.
      Tak terasa, bulan pun berlalu. Hari ini adalah hari terakhir ditahun 2013. Dian hanya sendiri dirumah. Memikirkan Vinno, makan-makan dengan keluarganya dirumah. Kebetulan ayahnya pulang membawakan sekeranjang parcel, hadiah dari kawannya.
      Dan ini saatnya Dian harus menyadari, bahwa Vinno hanya sementara.Tak lama lagi ia akan lulus sedangkan Dian masih disini tanpanya.
     Tak disangka. Ada kabar baik yang diterima Dian. Vinno dan Nia putus. Entah mengapa, tapi lega juga rasanya. Karena, meskipun tak memiliki, senang melihatnya sendiri.
     Vinno begitu nembenci Dian. Ia sering mengabaikan Dian. Didunia maya, Vinno juga sering menyindir Dian. Dian tau, itu untukmu. Ya, hanya kalimat-kalimat menyakitkan. Setidaknya, Dian nggak pernah menyentuh Vinno terlebih dahulu, nggak pernah nyipok Vinno ataupun gimana-gimana. Masa iya sekedar ngeliat dari jauh aja nggak boleh, sih? Itu kan gak salah. Dian tak pernah sesabar ini menghadapi seseorang, biasanya ia akan marah bila ada yang berbuat seperti itu kepadanya.
"Vinno aja yang salah nggak minta maaf, kayaknya gue yang cuma masalah sepele aja dia segitunya banget. Tapi katanya kan benci itu bisa jadi cinta. Lagian, kalau emang dia sering nulis tweet yang nyindir gue itu berarti dia mikirin dan peduli, kan?"pikir Dian.
      Berharap tahun 2014 ini lebih baik dari tahun kemarin. Dian juga gamau jadi anak bandel lagi kayak pas SMP dulu. Maklum, Dian kurang perhatian. Ia hanta tinggal bersama nenek dan abangnya. Orang tuanta telah lama berpisah, bahkan kurang peduli terhadap apa yang ua rasa. Percuma cerita atau curhat kepada orangtuanya, toh, pasti tanggapannya tak akan bagus. Udah bisa dibayangkanlah. Dian memilih untuk menyimpannya, tak ingin cerita ke siapapun.
      Awal Februari. Januari kamarin Dian udah seneng banget udah bisa jadi OSIS, ya walaupun cuma bagian kewirausahaan ya gapapa, sesuai sama jurusan yang ia ambil, IPS.
     Hari ini diadakan Raker yaitu Rapat kerja untuk OSIS dan MPK.
    Gara-gara tidur kemaleman, Dian pun telat. Segera ia buru-buru bersiap.
     Cukup melelahkan, apalagi pagi hingga malam baru selesai.
     Saat itu juga, semua kakak pengurus OSIS bermaafan dengan murid kelas sepuluh dan sebelas. Dan Dian pikir, ini saat yang tepat untuk meminta maaf lagi, mungkin ada kesalahan yang ia tak sadar.
      Ronal pun mengantarkan Dian untuk meminta maaf kepada Vinno. Ronal adalah teman baik Vinno, sekaligus teman sekelasnya.
    "Vin, ini Dian mau minta maaf sama lo."
"Oh yaudah."
Vinno pun mengulurkan tanggannya kearah Dian, dian pun membalasnya. Sambil berkata "Kak, Dian minta maaf kalau selama ini salah, suka ganggu. Maafin ya, kak. "
"Iya. Kakak maafin. Tolong jangan ganggu kakak dulu, kakak mau fokus UN, Dian."
     Dan kejadian romantis itupun berlalu. Tak disangka tak biasanya Vinno begitu baik, menyambutnya seperti itu dan nada bicaranya lembut.
     Tapi, sesungguhnya kebencian masih ada dihati Vinno. Entah dia sangat kesal sama Dian. Ya, Diandra Setya Utari, yang baginya tak mungkin menggantikan Nia yang begitu lembut, feminin, anggun. Sedangkan Dian saja Vinno sudah tau dia sering bikin onar dulu. Dian begitu bandel dan urakan. Lain dengan Nia yang pendiam, Dian itu bawel banget. Tanpa Vinno sadar, Vinno sering memikirkan Dian. Sebetulnya ia baik. Cuma aneh gitu, gabisa diem, urakan. Malulah kalau Vinno jadian sama orang yang begitu. Nggak setara sama mantan-mantannya dulu.
      Disana, diluar sana. Dian sering memikirkan Vinno. Pernah menangis juga takut kehilangan orang yang ia sayang. Karena Dian ingin bisa memeluk Vinno untuk yang terakhir kalinya.
      Minggu pun mulai berganti. Kalender sudah mulai menipis. Bulan Maret sudah didepan mata. Dian libur dua bulan karena ada UAMBN yang akan dilakukan kelas dua belas. Itu berarti ia tak bertemu Vinno, hanya bisa mendo'akan, semoga ia dilancarkan dalam menjawab soal-soal Ujian itu.
     Libur yang begitu membosankan. Hanya dirumah. Nggak dikasih duit jajan. Diam aja. Makan, tidur, makan, tidur. Uhh bosan!
    Masih teringat sakit hati itu. Saat surat yang ia buat dibuang begitu saja, saat ia ada tugas dan Vinno dibutuhkan untuk bahan wawancara.
Tentu hatinya sakit, sakit sekali. Salah apa, dosa apa, sampai dicampakkan begini?
     Hari terakhir liburan. Sepuluh haripun berlalu. Sebetulnya malas. Tapi, sudahlah mungkin lumayanlah bisa lihat dia mungkin untuk yang terakhir kalinya. Dan benar, ia melihat Vinno, orang yang sangat ia rindukan. Begitupun esok, meski sebentar, ia mungkin takkan pernah melihat senyuman itu lagi.
   
Dan ia pun menulis.
       Aku pergi. Mungkin takkan kembali. Lupakan saja apa yang pernah ada diantara kita. Aku pergi, meninggalkanmu disini, dihati ini. Berharap terbiasa menjalani hari tanpa ada kamu. Tak mungkin seindah yang dulu. Sakit saat kau ada, namun hampa jika kau tak ada. Percayalah jika kita adalah takdir itu, kita pasti dipertemukan kembali entah kapan dan dimana. Percayalah jika kita tak saling memiliki, Tuhan akan memberikan yang terbaik. Aku disini, tanpamu. Sendiri. Aku pergi, mungkin takkan kembali. Jika kau datang, aku akan selalu menyambutnya. Selamat tinggal, baik-baik dengan apa yang kau jalani. Tak apa aku diabaikan, tetapi hati ini selalu tulus untukmu. Berharap kamu nggak pernah lupa sama aku.-Dian.
-Tamat-

Sebagian cerpen ini akan ditulis di Novel 'Note of Love' yang saya buat. Ini hanya gambaran saja :)

Wednesday, December 7, 2011

Boyfriend in a dream

Karya: Cindy Yusniarti Yandini

“Jangan takut untuk bermimpi. Karena sebuah mimpi pasti dapat menjadi kenyataan.”
    Memiliki lo mungkin hanya mimpi aja dalam hidup gue. Gue sadar hal itu kok. Kenalin, gue Sandra. Gue lagi suka sama seorang Cowok, sayang aja tuh orang udah punya pacar. Padahal gue tuh sayang banget sama dia. Tapi gue akan selalu menunggu dia, sampai nanti. Meski itu lama.
     Kadang gue suka ngeluh gini, "Kenapa, sih, orang yang gue suka gak pernah suka sama gue?". Bener deh kadang gue mikir begitu. Rasanya kok kayaknya gak adil banget ya ngeliat orang yang gue suka pacaran sama orang lain. Padahal gue yakin banget, rasa cinta gue itu lebih besar daripada pacarnya. 
    Gue masih disekolah. Sekarang lagi istirahat sekolah. Gue ngobrol sama temen gue, Gita. Si Gita sempet bilang kayak gini ke gue, 
"Udah sih, San, lupain aja tuh Kak Fajri. Dia kan udah punya cewek, lagipula dia tuh gak bakal mikirin lo juga, kan? Udah deh lo lupain aja. Cari yang lain. Cowok tuh banyak, bukan cuma Kak Fajri!"
"Iya juga, sih. Tapi gue tuh udah suka banget sama Kak fajri. Malah gue udah sayang banget sama dia!"
"Ya, tapi kan lo gak boleh begini terus, lo harus sadar Cinta lo tuh bertepuk sebelah tangan. Lo coba Move On deh. Gue bantu."
"Iya deh kalo bisa."
"Ya gue coba kok, semoga aja bisa. Kalo emang gak bisa, terpaksa deh lo nunggu dia. Tapi, gue cuma bilang biar lo gak ngeganggu Kak Fajri sama Kak Mentari. Pokoknya lo jangan ganggu hubungan mereka apalagi jadi orang ketiga. Itu gak bagus. Gue sih cuma ngasih saran aja!"
"Ok deh."
"Eh, masuk kelas yokk. Udah mau masuk nih bentar lagi!"
"Ok!"
      Gue dan Gita pun segera masuk ke kelas. Sekarang lagi pelajaran Seni Budaya. Pelajaran yang gue suka. Karena gue suka banget sama Dunia Seni.
       Setelah dua jam pelajaran, bel pun berbunyi. Tanda pulang. Anak-anak pun segera berhamburan keluar kelas. Pulang sekolah memang termasuk hal yang paling ditunggu-tunggu jika disekolah. Karena pasti sampai rumah, semua pengin istirahat. Karena capek disekolah.
      Hari berganti hari. Hidup gue emang rasanya datar-datar aja, gak ada yang istimewa. Pacar gak punya, Keluarga gak perhatian, waduh mumet dah haha.
      Gue masih inget sama sebuah mimpi itu. Didalam mimpi itu, orang yang gue suka, Kak Fajri, bilang begini ke gue. "Gue suka sama lo!" (sambil megang tangan gue). Tapi itu cuma mimpi. Andaikan dapat menjadi kenyataan. Pasti gue bakal seneng banget. Jangan ditanya lagi kalo soal itu deh :D
      
Beberapa tahun kemudian.... 

      Sekarang gue udah kelas X SMA. Gak nyangka, sekarang gue satu sekolah lagi bareng Kak Fajri. Kini, gue gak perlu mimpi lagi. Karena Kak Fajri udah jadi pacar gue seutuhnya. Hari-hari gue jadi indah karena dia. Dan gue pun tau, Setiap mimpi pasti bisa jadi kenyataan, kok. Jangan takut untuk bermimpi! :)

Tamat

Friday, May 20, 2011

Perjanjian Empat Sahabat


Kita berjanji akan selalu menjaga satu sama lain...By: Cecil
Kita berjanji akan selalu menerima kekurangan sahabatnya masing-masing...By: Fina
Kita berjanji akan selalu menjadi sahabat yang setia...By: Tate
Kita berjanji akan selalu menjadi sahabat yang baik bagi sahabatnya...By: Nila
Ps: Apabila melanggar, persahabatan tidak akan bubar, namun akan hancur. Janganlah dilanggar, karena ini adalah kesepakatan bersama. ~CeFiTeLa~
      Ini adalah perjanjian 4 sahabat. Mereka adalah Cecil, Fina, Tate dan Nila. Perjanjian inilah yang membuat persahabatan mereka awet seperti sekarang.”Tate, kita bisa pergi nggak nanti buat nonton bioskop?”tanya Nila. “Yah, bisa dong, tapi jangan lupa juga ajak yang lain, karena kita telah terikat Janji Persahabatan.”Hmmm, gimana kalo kita nonton film Purple Love?”tanya Fina. “Setuju gue, tuh film kayaknya bagus, gue udah liat di http://www.21cineplex.com/, dan gue liat sinopsisnya sih seru, gimana dengan kalian sendiri?”tanya Cecil. “Setuju!!”teriak mereka berempat serempak.
      Mereka segera bersiap menuju bioskop yang terletak di Mall Kelapa Gading, tempat nongkrong favorit mereka.Mereka segera membeli tiketnya. Menunggu 1 jam lagi untuk menonton film itu, mereka jalan-jalan dulu keliling Mall, dari pada Boring, jadi mereka jalan-jalan dulu deh!
      Setelah satu jam, mereka segera ke bioskop itu.Mereka segera masuk ke studio yang memutar film itu.Mereka menonton. Eh, yang gak disangka-sangka, ada cowok ganteng disebelah kursi Cecil.Kayaknya Cecil kenal, tapi Cecil diem aja.Sementara sahabat-sahabatnya asyik menonton film, Cecil malah ngeliatin sih cowok ganteng itu.Ha...ha...tapi untungnya sahabat-sahabatnya nggak tau...:D
      Tak terasa film yang mereka tonton telah selesai, hari sudah menjelang malam. Keempat sahabat itu lalu pulang ke rumah masing-masing. Besok mereka akan kembali ke sekolah mereka, SMPN Nusa Bangsa.Mereka berempat duduk  kelas VIII SMPN Nusa Bangsa.
      Hari telah pagi, matahari menyambut pagi dengan senyumannya yang bersinar.Keempat sahabat itu berangkat sekolah bareng.CeFiTeLa Four Friends Forever :)
       Dengan semanggatnya keempat sahabat itu berangkat sekolah. Tate berkata, “Kenapa ya, kok salah satu diantara kita belum ada yang punya pacar?”tanya Tate.”Kalo kata gue sih pacaran tuh nggak terlalu penting ya, toh umur kita kan masih 13 tahun, masih belum dewasa!”jawab Fina bijak.”Bener tuh kata Fina!”bales Nila. “Gue sih apa kata kalian aja.”kata Cecil cuek.
       Sahabatnya sih udah nggak bingung lagi dengan Cecil, emang dia aslinya udah cuek.Cecil juga paling berani diantara sahabat-sahabatnya yang lain.Cecil si tomboy, Fina si Bijak, Tate si tukang tanya dan juga Nila si simpel.Haa...haa...walaupun beda, mereka tetap kompak ya?Itu semua karena Perjanjian Persahabatan.Pokoknya Perjanjian Persahabatan itu sangat membantu.

Keesokkan harinya...

       Berita duka terdengar, Tate harus pergi untuk selamanya, ia pergi meninggalkan Cecil, Fina dan Tate.Tate meninggal karena overdosis narkoba.Hal yang tidak pernah Cecil, Fina dan Nila sangka untuk Tate. Mereka sedih, mengapa Tate harus pergi secepat ini? Apapun yang terjadi, persahabatan ini akan terus terjalin, selamanya.
       Cecil, Fina dan Nila ke pemakaman Tate. Mereka mendo’akan Tate dengan setulus hatinya. Mereka sedih, mereka telah kehilangan sahabat mereka.
Sebuah puisi pun tercipta, hanya untuk Tate...

Tate...
Jika ini takdir yang diberikan Allah SWT untuk kita
Kita semua menerima semua ini
Semoga kau tenang disana
Walaupun kau telah tiada
Persahabatan kita akan terus abadi untuk selamanya...
By: Cecil, Fina dan Nila, sahabatmu :)

Sunday, April 10, 2011

3 Permintaan Ayah

       Dede, anak ini masih berumur 10 tahun.Ia tinggal bersama ayahnya.Ia tidak punya adik, kakak dan saudara.Ibunya juga sudah tiada.Betapa malang nasibnya.Bersama ayahnya, ia hidup dengan semanggat.
      Ayah Dede adalah ayah yang sangat baik.Mereka berasal dari keluarga sederhana.Tapi, Dede selalu bangga pada ayahnya itu.Dede bangga karena ayahnya sangat setia kepada Ibunya.Ayahnya tak pernah menikah lagi sejak lima tahun yang lalu.Ibu Dede memang meninggal pada lima tahun yang lalu, disaat Dede belum mengerti apa-apa.
      Ayah Dede masih muda, masih kuat, tapi Dede khawatir kalau ayahnya meninggal.Dede takut karena ia tak punya siapa-siapa lagi selain ayahnya itu.
   
                                                                           ***

Pada keesokan harinya ...

     Hari sudah pagi, Dede bersiap-siap untuk pergi ke sekolahnya.Dede sekarang duduk di bangku kelas VI SD.Dede adalah anak yang pintar dan pantang menyerah.
"Dede ini uang jajanmu!"pangil ayahnya.
"Ya ayah Terimakasih, ya!"
"Ya De, ya udah sekolah yang baik, ya!!! Sebentar lagi kan Dede mau ujian!"
"Baik, Ayah!Dede berangkat sekolah dulu, ya!Assalamualaikum Ayah!"
"Waalaikum Salam!"
         Beberapa menit kemudia, Dede sampai di sekolahnya yang tidak jauh dari rumahnya itu.Sebuah sekolah yang sederhana, tapi Dede tetap semanggat untuk menuntut ilmu disana.Dede lagi sibuk ujian kelulusan, ia berharap dapat masuk SMP Negeri Favorit.
        Tak beberapa lama, semua murid kelas VI diperbolehkan pulang.Ya, biasalah kalau murid kelas VI hanya try out saja, jadi nggak belajar yang lain, deh!!!
        Dede pun pulang ke rumahnya.Setelah beristirahat sebentar, ia menjual koran untuk membantu ayahnya.Dede ingin membanggakan ayahnya, orang yang telah menjaganya selama ibunya meninggal dunia.
       Dede berkeliling menjual koran, berpanas-panasan melawan teriknya panas matahari.Ia tak menyerah walau panas matahari mengenai kulitnya dan hujan yang turun tanpa ada yang tau.Dede bekerja keras setia pulang sekolah, membantu ayah agar tak kesulitan.
       Hari ini koran yang Dede jual terjual lumayan banyak.Dede segera pulang, hari sudah mulai malam.Matahari telah meninggalkan dunia untuk senja itu.
      Ia pulang ke rumahnya.Dan kaget melihat ayahnya berbaring dengan tidak berdaya.Dede menangis, Dede tidak mau kehilangan orang yang ia cintai untuk kedua kalinya.
"Dede, dengarlah 3 permintaan ayah ini!"kata ayahnya.
"De...de ayah minta kamu jaga diri kamu baik-baik!"
"Ayah ingin kamu menjadi orang yang berhasil!"
"Ayah ingin kamu selalu kuat!"
      Setelah ayahnya mengucap 3 permintaan itu, ayah Dede meninggal dunia.
 
"Ayah jangan meninggal...Ayah jangan pergi!"teriak Dede.
"Dede janji, Dede akan menuruti 3 permintaan ayah itu, Dede janji!"kata Dede.
                                                
                                                             ***
       Ayah Dede segera dimakamkan.Dede menangis menahan haru.Tetangga-tetangga menghiburnya selalu.Mereka iba kepada Dede, yang sekarang telah yatim piatu itu.
       Setelah pemakaman selesai, Dede menulis:

Ayah...
Saya berjanji akan menepati tiga permintaan ayah
Ayah...
Mengapa ayah pergi begitu cepat?
Padahal saya sangat kesepian
Ayah...
Semoga kau tenang disana
Semoga kau diberi tempat yang tenang
Semoga kau berada di Surga
Ayah...
Jika ini yang terakhir
Izinkan aku untuk bertemu denganmu
Walau itu hanya dalam mimpi...

10 tahun Kemudian...

      Dede telah dewasa.Dede telah memiliki perusahaan sendiri.Selama ini ia bertahan hidup dengan kerja keras dan semua itu membuahkan hasil.Dede telah menepati 3 permintaan ayahnya tersebut.Tapi, tetap saja Dede kesepian, ia tak punya keluarga lagi.Dede tetap akan mengenang ayahnya.Dede tau, jika ia telah meninggal nanti, ia ingin bertemu ayahnya di Surga, Dede tau ayahnya adalah orang yang baik dan beriman.Sekali lagi Dede berucap..."Ayah...Jika ini yang terakhir, izinkan aku untuk bertemu denganmu , walau itu hanya dalam mimpi..."

Cerita Terkait: Puisi Untuk Ibu

Tuesday, April 5, 2011

Ada cinta disekolah

        Hujan rintik-rintik membasahi kota Jakarta.Hari ini masih pagi, tapi cewek yang bernama Viola tetap bersemanggat untuk pergi ke sekolahnya.Hmm...mungkin Viola sedang jatuh cinta, karena nggak bisanya dia jadi berubah begini, biasanya dibangunin aja susah bangget, tapi ia telah bangun tidur sejak pukul 04.00 pagi tadi, biasanya juga kesiangan.
       Sekarang sudah Pukul 06.00, saatnya pergi ke sekolah.Sekarang Viola bersekolah di SMA Harapan Bangsa.Disini ia memilih jurusan IPS.Viola segera berangkat dengan naik motor kesayangannya.
       Setelah beberapa menit , akhirnya Viola sampai juga di sekolahnya itu.Ia langsung ke ruang kelasnya.Nanti ada beberapa ulangan yang akan dilaksanakan, sudah tentu Viola siap, Viola kan juara kelas di kelasnya.
        Guru-guru belum masuk, belajar dimulai 15 menit lagi, sekarang menunjukkan pukul 06.15, 15 menit lagi belajar akan dimulai.Sebagian anak ada yang santai-santai, ada yang lagi belajar, ada yang lagi ngobrol dan lain-lain.Ya, biasalah, kalau gak ada guru pasti kelas udah kayak pasar.
        Nah, sekarang sudah pukul 06.30, Bu Nias segera masuk ke kelasnya Viola.Bu Nias mengajar pelajaran Bahasa Indonesia, termasuk pelajaran yang disukai Viola.
       Viola itu adalah cewek paling tomboy dikelasnya, padahal kalau dilihat dengan jelas, dia lumayan manis, lho!Ya, sebenarnya yang suka sama dia juga ada, kok.Tapi dia anaknya baik banget, nggak kasar lagi.Tapi kalau perilaku memang agak kayak cowok, sih.Tapi, walau begitu hatinya lembut, lho.Hobinya nulis puisi dan pokoknya nulis, dan masih banyak lagi.
     "Vi, kalau kata gue, nih, lo bisa nggak sih berubah jadi lebih cewek gitu?"kata Nina."Hmm...gue emang kayak begini, ngapain juga diubah?"balas Viola cuek."Ya, supaya lo punya pacar gitu, memangnya lo nggak mau punya pacar, Vi?"tanya Nina."Ya, mau juga, sih, tapi jomblo itu juga enak, kok!"balas Viola tersenyum."Ya, up to you aja, deh.Gue cuma ngingetin aja, kok!"Nina mengingatkan."Ya, udahlah kalau begitu!"balas Viola.
      Setelah dipikir-pikir, ternyata benar juga apa yang dikatakan Nina kepadanya.Ya, Viola nggak mau pacaran dulu karena nggak mau disakitin sama cowok, dia takut kejadian seperti kakaknya, Violi akan sama seperti dirinya.Violi, kakaknya Viola itu pernah disakitin sama pacarnya sendiri, pacarnya selingkuh dan selingkuhannya itu ternyata hamil diluar nikah.Wedeh...parah juga tuh cowoknya Violi.Untung aja mereka sudah putus...tus..tus.Mengetahui hal itu, hati Violi hancur berkeping-keping, ia sama sekali nggak nyangka, cowok yang ia cintai selama ini ternyata brengsek, bajingan dan termasuk cowok jenis Playboy gitu.Tapi itu cuma masa lalu, nggak perlu diingat.Viola senang karena ia senang telah bebas dari cowok brengsek itu, Violi bersyukur telah bebas dari cowok jahat itu.
       Nah, jadi itu toh yang buat Viola nggak mau punya pacar.Tapi, tunggu dulu, masa sih nggak ada cowok yang Viola suka?Ya, nggak tau deh, isi hati kan nggak bisa ditebak.
                                                 
                                                                     ***

Pada keesokkan harinya:

          Pada saat Viola tibat di sekolahnya, tiba-tiba ada cowok yang menabraknya.

"Lo kalo jalan liat-liat, dong!"marah Viola.
"Nah, lonya juga jalan nggak pake mata, nggak punya mata, apa?"cowok itu berkata ketus.
"Ya udah terserah lo aja, deh, yang penting kita nggak kenapa-napa!"balas Viola.
 "Oke kalo begitu.Nama gue Dion gue di kelas XII-B, nah kalo lo kelas berapa?"tanya cowok itu ramah.
Hati Viola dag...dig..dug...apakah Viola jatuh cinta kepada Dion?
"Oh, kalau gue Viola, gue di kelas XII-A!"balas Viola.
"Kelas XII-A?Itu kan kelasnya anak-anak pinter!"kata Dion.
"Oh, nggak biasa aja kok.Emangnya lo nggak ngerasa pinter?"
"Oh, gue ngerasa otak gue itu ditengah-tengah, alias sedeng-sedeng aja gitu.Makanya gue di kelas XII-B yang otaknya sama kayak gue, maksudnya sedeng!"
"Ha...ha...ada-ada aja, lo, Di!"
"Oh, biasa aja, kok!"
"Hmm...ya udah gue mau ke kelas dulu, ya!"
"Eh, Vi, lo nggak kenapa-napa, kan?"
"Nggak kenapa-napa tuh!"
Dion memandang Viola dengan tatapan yang sanggat berarti, tatapan yang sangat tulus dan bersinar.
"Oh, ya udah deh!Gue ke kelas dulu, ya!Bye!"
"Bye juga!"
                                           
                                                                ***
        Viola pun masuk ke kelasnya.Hari ini pulang cepat, karena hari ini hari Jum'at.Pelajaran hanya berlangsung selama tiga jam saja.
        Bel berbunyi, tanda pulang.Viola pun langsung keluar kelas.

Tiba...tiba...

"Eh, lo Viola, ya?Gue Dion, yang nabrak lo tadi pagi!"
"Oh lo yang tadi itu!Ada apa?"tanya Viola
"Besok lo ada acara, nggak?Kalo nggak ada kita jalan, yuk!"
"Oh, kebetulan nggak ada, ya boleh.Jam berapa?"
"Jam tujuh malam aja, deh!Gue jempu lo di sini!"
"Ok!"
"Jangan lupa penampilan lo besok harus istimewa!"
"Ya, sip dah!
"Ya udah gue pulang dulu, ya?"
"Ya, mau gue anterin nggak?"
"Oh, nggak usah, gue bawa motor, kok!
"Oh ya udah, sampai ketemu besok!"
"Ya, sampai ketemu!"

                                                                   ***
Pada keesokkan harinya.

      Viola mampir ke butik ternama untuk membeli dress.Untuk sepatu ia hanya memakai flat shoes saja, karena kalau high heels, ia takut jatuh kalau memakai high heels, makmumlah, cewek setomboy Viola itu kan biasany pakai sepatu olahraga, sekarang akan berubah menjadi seorang putri yang cantik, secantik Cindrella.Untuk dandanan, Viola tinggal ke Salon yang ada di Mall dekat rumahnya.Ya, biayanya memang banyak juga, sih, tapi nggak apa-apalah, sekali-kali kan boleh kalau Viola jadi cewek sejati.
      Waktu sudah menunjukkan pukul 16.00, saatnya ke salon!Viola langsung ke salon yang tidak jauh dari rumahnya itu.Dan sampailah ia ditempat tujuan.
       Viola diubah jadi cantik banget, pokoknya beda banget sama penampilan sehari-harinya!Dan setelah didandani cukup lama, akhirnya selesai juga!
       Viola langsung membayar biaya ke salon itu, dan pulang.Karena jam tujuh malam masih lama, jadi Viola santai dikit dulu aja.    
        Viola sampai dirumahnya pada pukul 18.00, ya jalanan memang macet banget.Sesampainya dirumah, Viola membenarkan riasan yang tadi, untungnya tadi ia naik mobil keluarganya, jadi nggak berantakan, kan?
         Setelah beristirahat sebentar Viola langsung ke sekolahnya.Viola pengin tau ia mau diajak ke mana, sih sama si Dion itu?Ya, kita tunggu aja, jangan-jangan Dion mau nembak Viola lagi?Kayaknya sih begitu...
                                                       
                             ***
Pada malam minggu, pukul 19.00

Viola menunggu Dion di kelasnya itu.

Tiba....tiba...

Ada seseorang yang memeluk Viola dibelakangnya.Ia menoleh dan ternyata itu DION!!!

"Ih, apaan sih meluk-meluk gue?"kata Viola malu.
"Oh, nggak apa-apa, cuma kepengin aja!"
"Ya, terserah lo, deh, eh kita mau kemana, nih?"
"Gue mau bilang sesuatu sama lo.Sejak pertama kali gue ngeliat lo, gue udah cinta sama lo, gue suka sama lo yang beda sama cewek yang lain, diri lo itu apa adanya dan nggak munafik, gue suka cewek kayak begitu.Gue cinta sama lo, Vi!Gue sayang sama lo, Vi!Lo mau kan nerima cinta gue?Mau, ya?"
"Hmm..gimana, ya?OK, gue nerima lo Dion!Gue juga cinta sama lo!"
"Jadi sekaeang kita udah pacaran, nih?"tanya Dion senang.
"Menurut gue sih, begitu!"balas Viola senang.
 "Hmm...Viola gue punya puisi buat lo, tolong dengerin, ya!"
"Iya!"
"Nah ini gue bacain dulu!"
"Ya!" 
Cinta yang indah

Hatiku tertusuk panah asmara
Bergetar rasa di hati ini sungguh terasa
Semua terasa indah bila sedang jatuh cinta
Diriku tersenyum dalam khayalan indahku
Akan aku tulis dengan sepenuh hati
Kisah cinta yang tersimpan dalam hatiku
Mimpi ini terasa begitu indah
Karena aku memimpikannya dalam tidur lelapku
Hilang sudah semua kesulitan di hidup ini
Oh cinta..kau begitu indah
Dihati…
Cintaku takkan pernah lekang dimakan waktu
Karena cintaku takkan pernah pudar
Takkan pernah hilang
Akan selalu tersimpan utuh meski dimakan zaman
Rindu melengguku bila ia tak ada disini
Tapi ia selalu ada…
Ia selalu ada dalam bayang-bayangku
Tapi ia nyata…
Kurasakan cinta ini begitu indah dihati
Panah-panah asmara telah tepat tertusuk dihatiku dan hatinya
Semoga cinta ini akan kekal untuk selamanya

"Hmm...puisi lo bagus, gue nggak nyangka lo juga bisa nulis puisi, gue juga bisa nulis puisi, lho!"
"Itu artinya kita sehati!"
"Ya udah masa kita cuma disini aja, sih?"
"Ya, udah ayo, mau kemana emangnya.Ya lo gue ajak ke kafe yang sangat istimewa dan romantis buat kita yang baru jadian!"
"Ya, ayo!"

Beberapa jam kemudian, Dion dan Viola sampai di tempat tujuan mereka.

"Gimana,  kafenya bagus nggak?"
"Hmm...bagus banget!"
"Mulai sekarang, kita gak usah ngomong "gue/lo lagi, sekarang kita ngomong "aku/kamu aja, ya?"
"Ok, tuan putri!"

     Mereka berdua segera duduk dan memesan makanan.Tiba...tiba Dion mencium Viola, ciuman yang sangat lembut.Viola agak kaget namun senang juga karena ini firts kissnya bersama cowok.Dion adalah cowok pertama yang Viola cinta dan Dion adalah cowok pertama yang pernah jadian sama Viola, begitu pula dengan Dion, kayaknya mereka memang jodoh, deh!Mereka cocok.
"Sumpah, ini ciuman pertama aku!"kata Dion.
"Sama dong kayak aku!"balas Viola.
"Berarti kita memang ditakdirkan untuk bersama, mungkin kita berdua jodoh, Vi!"
"Ya, hanya Tuhan yang tau!"
"Aku tau itu, Vi!"
"Aku juga tau!"
        Setelah makan malam di kafe itu, Viola pun memutuskan untuk pulang.Karena hari memang sudah agak larut.
"Dion, aku pulang dulu, ya?"
"Ya, aku antar ya?"
"Hmm..boleh!"
"Ya udah!"
      Viola pun diantar Dion sampai ke rumahnya.Viola tidak menyangka Dion menjadi pacarnya.Kalau dipikir-pikir Dion memang ganteng juga, sih.

TAMAT 

Thursday, February 17, 2011

Dirimu Satu


     Ini lagu paling the best di hidup gw.Oh, ya perkenalkan dulu, nama gw Citra.Ini lagu tuh buat orang yang paling gw suka, namanya rahasia, deh.
        Dengan ipodku ini, kudengarkan lagu yang menurutku romantis ini, yuk kita lihat bareng-bareng lirik lagu "Dirimu Satu" ini.

I will always love you kekasihku
Dalam hidupku hanya dirimu satu
I will always need you cintaku
Selamanya takkan pernah terganti

Ku mau menjadi yang terakhir untukmu
Ku mau menjadi mimpi indahmu

Cintai aku dengan hatimu
Seperti aku mencintaimu
Sayangi aku dengan kasihmu
Seperti aku menyayangimu

I will be the last for you
And you will be the last for me

I will always love you kekasihku
Dalam hidupku hanya dirimu satu

Ku mau menjadi yang terakhir untukmu
Ku mau menjadi mimpi indahmu

Cintai aku dengan hatimu
Seperti aku mencintaimu
Sayangi aku dengan kasihmu
Seperti aku menyayangimu

I will be the last for you
And you will be the last for me
And i will be the last for you
And you will be the last for me

(Dirimu Satu, Ungu)

     Lagunya romantis, ya, cocok sama bulan februari ini.Ya, aku memang gak pernah pacaran, tapi niih lagu memang buat orang yang benar-benar aku cintai.
       Hari telah malam, aku bersiap-siap untuk tidur.Kumatikan lampu dan kunyalakan AC biar enak gitu, lho!!!
       Sang Mentari menampakkan sinarnya, hari telah pagi, aku bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.Jadi gak sabar mau ketemu sama orang yang aku suka itu.
Tiba...tiba...
       Aku dapat surat cinta dari seseorang, isi dari surat itu adalah...
"Cit, gw suka banget sama lo, mungkin lo gak tau gw itu siapa, tapi gw cinta sama lo sedalam-dalam hati dw ini, gw gak maksa kok, kalo lo gak mau pacaran sama gw, karena cinta tak harus memiliki. (Dari: Orang yang mencintai lo).
       "Ehmm...ehmm dari siapa, tuh?"Titin mengagetkanku."Oh, gak tau, deh!"jawabku cuek."Oh, yaudah...mungkin yang ngasih surat itu Secret Admirer lo kalii, ya mungkin aja lah."
       Dan aku masih berfikir siapakah orang yang memberi surat itu kepadaku.Semoga saja orangnya cepat ketemu, deh.
       
Hanya waktu yang akan memberi tahu siapa Secret Admirer ku itu....           
Powered By Blogger
cursor by onehundred-vicless-nights

Please Translate Here