Saturday, June 22, 2013

Celebrate, Jekardah 486 years!


Bundaran HI, salah satu icon kota Jakarta yang populer

   Jakarta udah 486 tahun! Kalo orang udah mati kalee ya-_-. Hmm...ya inilah Jakarta, tempat tinggal banyak orang, bukan cuma orang jakarta aja, tapi juga orang-orang dari luar daerah. Gue belum vacuum dulu, tadi gue baru daftar sma online, agak ribet emang ya-_-, kayaknya dulu abang gue sekolah gak seribet itu deh *malah curhat. Hmm...mending kita baca dulu ini, sumbernya wikipedia, sih. Tapi ada juga sumber lainnya.




Penetapan hari jadi Jakarta adalah istilah yang merujuk kepada penetapan yang dikeluarkan oleh Sudiro, Walikota Jakarta periode 1953-1958. Pada masa kolonial, Belanda memperingati hari jadi Kota Batavia tiap akhir Mei dengan dasar bahwa pada akhir Mei 1619, Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen menaklukkan Jayakarta. Pada tahun 1869, untuk memperingati 250 tahun usia Batavia, dibangun pula monument J. P. Coen – saat ini halaman Departemen Keuangan, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Di atas fondasi beton yang kokoh, berdiri Coen yang dengan angkuhnya menunjuk kearah bawah – menggambarkan dia berhasil menaklukkan Jayakarta. Patung yang menjadi simbol dimulainya penjajahan Belanda itu dihancurkan pada masa pendudukan Jepang (1941-1945).
Sudiro, menyadari perlunya peringatan ulang tahun untuk kota ini yang berbeda dengan peringatan berdirinya Batavia. Maka, ia pun memanggil sejumlah ahli sejarah, seperti Mr. Mohamad Yamin dan Mr. Dr. Sukanto serta wartawan senior Sudarjo Tjokrosiswoyo untuk meneliti kapan Jakarta didirikan oleh Fatahillah.
Kala itu, Sudiro berkeyakinan bahwa tahunnya adalah pasti, yaitu 1527. yang menjadi pertanyaan adalah hari, tanggal, dan bulan lahirnya Kota Jakarta.
Mr. Dr. Sukanto menyerahkan naskah berjudul Dari Jayakarta ke Jakarta. Dia menduga bahwa 22 Juni 1527 adalah hari yang paling dekat pada kenyataan dibangunnya Kota Jayakarta oleh Fatahillah.
Naskah tersebut kemudian diserahkan oleh Sudiro kepada Dewan Perwakilan Kota Sementara untuk dibahas, yang kemudian langsung bersidang dan menetapkan bahwa 22 Juni 1527 sebagai berdirinya Kota Jakarta. Tepat pada 22 Juni 1956, Sudiro mengajukannya dengan resmi pada sidang pleno dan usulnya itu diterima dengan suara bulat. Selanjutnya, sejak saat itu, tiap 22 Juni diadakan sidang istimewa DPRD Kota Jakarta sebagai tradisi memperingati berdirinya Kota Jakarta.
Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa dipilihnya 22 Juni 1527 karena saat itu merupakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Setelah berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kalapa, Fatahillah sebagai panglima Kesultanan Demak mengubah Sunda Kelapa menjadi Jayakarta.
Menurut sejarawan Adolf Heyken SJ, hari jadi Jakarta hanyalah sebuah dongeng. Karena, katanya, tak ada dokumen yang menyebutkan nama Jayakarta. Bahkan 50 tahun sesudahnya (saat VOC berkuasa), tetap disebut Sunda Kelapa. Fatahillah adalah orang Arab. Jelaslah tidak mungkin apabila orang Arab memberi nama sesuatu dengan bahasa Sanskerta. Jayakarta adalah nama dari bahasa Sanskerta. Jadi, itu semua dongeng supaya Jakarta memiliki hari ulang tahun.


Hadir setiap tahun. Antara Juni-Juli

Jakarta gak keren kalo gak ada ini. Yap, Monas atau Monumen Nasional. Bukan orang Jakarta kalo gak pernah ke Monas

    Jakarta itu sebenernya keren. Di Indonesia, Jakarta itu lengkap banget! Semua yang lo pengen ada diJakarta. Cuma, memang perlu dibenahi lagi. Harapan gue buat kota ini adalah: Jangan banjir lagi, jangan macet lagi, bersihin kota dari pengemis atau pengamen gitu (tapi bukan dengan cara yang kasar kayak satpol pp gitu, ya-_-), juga pedagang-pedagang kaki limanya pindahin aja ke tempat yang layak, jangan dijalanan biar gak sempit, terus tingkatin lagi keamanannya (terutama buat daerah-daerah yang rawan sasaran kejahatan), jangan ada tawuran lagi, entah pelajar maupun yang udah gede kayak mahasiswa, dan buat masalah rumah sakit kayaknya harus dibikin yang kayak Singapore gitu-_- *abaikan, kalo perlu diadilkan untuk rakyat yang kurang mampu. Ya gitu aja.Mungkin dalam pendidikan perlu ditingkatkan lagi, banyakin lagi sekolah biar semua orang bisa daftar, jaga juga kebersihan Jakarta, biar bisa kayak Singapore, New York, Sidney, dan negara-negara maju lainnya. Gue harap, Pak Jokowi baca ini dan mau lebih membenahi Jakarta lagi, tapi kayaknya gak mungkin, karena Pak Jokowi gak mungkin kenal sama orang kayak gue begini-_-, wakaka.
      Gue harap, Jakarta semakin bagus kedepannya. Katanya tahun 2014/2015 bakal ada monorel, ya? Terus, perlu dibanyakin lagi taman-taman, pohon dan tanamannya, biar gak ambles, ya kan?
      Ya mungkin gini aja. Sekian dan terimakasih :)

Friday, June 21, 2013

Read aja deh

    Hai, gue balik lagi! Maaf banget ya baru muncul, maklum gue jobuk, jomblo sibuk *gayamu nak-_-. Gue cuma pengen bilang, Alhamdulillah gue LULUS, meskipun dengan NEM yang nggak gede-gede banget. Nilai tertinggi gue di Bahasa Indonesia, terendah Matematik-_-. Setidaknya gue masih bersyukur masih Lulus, ya Allah, makasih udah ngabulin do'a hambamu yang begini ini :p.
    Gue mungkin mau vacuum dari dunia social media saat ini, mulai dari Twitter, Facebook, dsb. Semua itu gue lakuin karena gue mau fokus nyelesain novel. Jujur ini masih acak-acakan banget, ada yang gue tulis di hp, dinotebook, dibinder, di buku tulis, di laptop. Makanya gue pengen fokus nyelesain novel. Tentang bocoran, kalian tunggu aja deh nanti kalo udah ada hasilnya :)
     Gue minta do'a ya semua, biar sukses. Sebenernya gue pernah pengen jadi model, tapi gue gak pd karena gue jerawatan. Padahal gue liat-liat muka gue gak jelek-jelek amat. Kalau kalian mau tau, gue ini terlahir dari berbagai bangsa. Gue keturunan India tapi gak bisa bahasia India, kecuali lagu-lagunya (itupun gak hapal semua), keturunan Palembang dari emak gue, tapi Tuhan memilih Jakarta sebagai tempat lahir gue. Gue gak boong lho, kalo mau tau tanya aja bokap gue. Atau kalian bisa follow twitter gue @Cindyyy_ buat nanya-nanya, dan Facebook Cindy Yusniarti Yandini. Gue gak punya instagram, soalnya foto gue banyak yang jelek. Nanti gue bikin kalo muka gue udah mulus. Dulu gue hampir mau daftar jadi model gitu disuatu majalah, tapi nggak gue kirim, karena gue gak mau kecewa. Mungkin gue bakal nyoba kalo muka gue mulus kayak dulu lagi (pas dulu, sebelum umur gue 12an gitu).
     Sekali lagi nih ya, buat yang baca, do'ain gue. Biar gue masuk SMA Negeri (iya gue minatnya SMA, kalo SMK kayaknya jurusannya gak ada yang pas buat gue). Gak perlu favorit deh, mengingat NEM gue yang gak gede-gede amat, tapi dibilang kecil banget gak, ya sedenglah mungkin kalo bagi gue. Gue tau emang gue goblok. Tapi masih ada yang lebih goblok lagi pastinya.
    Gue harap, gue bisa sukses. Gue pengen ngebanggain keluarga gue, orang yang gue kenal, orang yang sayang sama gue, bahkan orang yang benci gue dan suka ngerendahin gue. Gue percaya gak ada orang yang jahat, mungkin mereka terpengaruh sama orang lain, atau kehidupan yang bikin mereka begini.
      Dan, gue ucapkan makasih karena sudah mau mampir ke blog gue ini. Maaf banget kalo belakangan ini jadi gak keurus. Sampai jumpa :)
Powered By Blogger
cursor by onehundred-vicless-nights

Please Translate Here